Archive for Februari, 2007

Articles

Pindah kerja? Pertimbangkan dulu yang ini …

In Working on Februari 28, 2007 oleh nonblogs

Anda sedang mencari pekerjaan? Apa yang anda pertimbangkan? Gaji? Tunjangan kesehatan? Tidak salah anda mempertimbangkan hal itu. Tapi, saya kira anda perlu mempertimbangkan hal-hal yang lain. Contohnya ada di bawah ini …

1. Jarak antara kantor dengan rumah.
Jika naik angkutan umum, berapa kali ganti. Jika naik motor, pertimbangkan berapa liter yang anda habiskan dan seberapa kuat anda menempuh perjalanan itu. Berapa ongkos yang dikeluarkan. Bandingkan dengan gaji dan tunjangan yang diterima.


2. Fleksibilitas Jam Kerja.
Bisa diartikan begini, anda bisa memilih jam kerja yang anda inginkan. Jika jam kerja normal, 9-6. Bisakah kita memilih 8-5, atau 7-4 misalnya. Lumayankan bisa menghindari jam-jam macet.

3. Toleransi atasan.
Maksudnya begini, hidup kita nggak seluruhnya buat kantor dong. Misalnya, tiba-tiba anak sakit. Atau keperluan mendadak yang lain. Ada kantor atau atasan yang susah sekali ijinnya. Mungkin saja dikasih, tapi dipotong cuti. Ya, gpp sih, resikonya pas lebaran cuti kita sudah habis …

4. Pakaian.
Percayalah, capek kalau harus mikir setiap, hari ini mau pakai baju apa ya. Apalagi kalau harus pakai dasi setiap hari. Walaupun kerja kita hanya di meja, dan jarang ketemu klien. Umumnya sekarang, dress down hanya di hari Jum’at. Sedangkan, Senin sampai Kamis, rapi jali …
Tanyakan, jika pekerjaannya lebih banyak di meja, boleh nggak pake kaos dan jeans saja setiap hari? Atau pake lengan panjang plus dasi hanya saat mau meeting sama klien? Selebihnya ya bebas …

5. Bebas tekanan dari atasan.
Ini yang susah dideteksi dari awal. Untung-untungan lah. Berdoalah dapat atasan yang EQ nya jempolan. Kalau bisa, cari informasi sebanyak-banyaknya tentang perusahaan yang akan dilamar. Budaya kerjanya bagaimana. Hal ini banyak berpengaruh, bagaimana para atasan di perusahaan tersebut akan bersikap.

6. Kebijaksanaan Lembur
Emang enak kerja over time.. apalagi imbalannya cuma tengkyu ..
Ada perusahaan yang melarang karyawannya lembur. Adanya lembur berarti ada satu hal yang tidak benar didalam sistem. Bisa kerjanya yang salah, atau kurangnya sumber daya. Tapi ada juga, perusahaan yang memaksa karyawannya untuk kerja over time. Sudah tahu jam kerja sampai jam 6, eh jam 6 kurang 15, diajak meeting.

7. Belajar.
Ilmu apa yang anda dapat dari pekerjaan itu? Buka mata dan telinga lebar-lebar saat anda menekuni pekerjaan itu. Jangan sampai saat anda lepas dari pekerjaan itu, tidak ada ilmu yang tersisa.

8. Pengembangan diri.
Seberapa jauh di pekerjaan itu anda bisa mengembangkan diri anda?
9. Cuti-Libur Nasional
Tanyakan bagaimana aturan mengenai cuti. Apakah setiap tahun bertambah sesuai dengan masa kerja? Misal cuti tahunan anda mendapat 12 hari kerja, dan anda sudah bekerja di perusahaan itu selama 5 tahun. Jadi tahun ini anda dapat 12+5=17 hari cuti. Tahun depan, saat anda sudah 6 tahun, hitungannya menjadi 12+6=18. Begitu seterusnya. Enak bukan?

Ada yang mau menambahkan?

Articles

Republik Blog 1st Anniversary

In Blog on Februari 13, 2007 oleh nonblogs

Hari ini, 13 Februari 2007, genap satu tahun lalu saya posting pertamadi blog ini. Sebenarnya ini bukan blog pertama saya. Ada beberapa blog yang sudah saya buat, dengan berbagai macam tema dan di berbagai macam blog hosting, tapi blog ini lah yang paling konsisten saya update.

Dorongan itu muncul setelah saya bingung mau membikin blog semacam apa. Sebelumnya saya sempat membuat blog yang isinya masalah personal, tapi saya kurang suka dengan mengungkapkan urusan pribadi ke publik. Jadi, akhirnya saya buat blog sebagai tempat untuk menuangkan pikiran atau komentar atas segala hal yang saya temui, lihat, dan dengar. Makanya saya sebut Republik Blog. Jadi isinya ya gado-gado.

Apa sih untungnya punya blog? Coba bayangkan dihadapan anda ada sebuah gelas kosong, dan kemudian gelas itu diisi air hingga penuh. Setelah penuh, ternyata proses pengisian gelas itu masih berlanjut. Apa yang terjadi? Air itu tumpah bukan? Begitu juga dengan saya, atau mungkin juga anda. Saya yakin setiap hari kita banyak menerima informasi, baik itu peristiwa yang kita alami, koran yang kita baca, dari website, email, buku. Saya rasa setelah kita download, ada keinginan dari kita untuk upload juga kan? Uploadnya dalam bentuk apa? Bisa nggosip, ngobrol dengan teman atau tetangga, bisa juga dituangkan dalam bentuk tulisan.

Nah, urusan upload inilah, saya tuangkan dalam bentuk blog ini. Sejak pertama kali posting hingga sekarang, ada sejumlah 66 postingan. Temanya beragam. Kesan saya tentang kota kelahiran saya, Semarang, sepak bola, buku, film, acara TV, dll.

Sejak pertama kali hingga sekarang, blog ini sudah diakses lebih dari 2000 kali. Dengan rata-rata 8-10 pengunjung per harinya dan setiap pengunjung rata-rata membuka 1.5 halaman. Masih sangat sedikit menurut saya. Terlebih kalau melihat blog-blog lain yang pengunjungnya hingga diatas 50 ribuan. Mungkin perhari bisa mencapai ratusan pengunjung.

Tapi, dengan angka segitu, sudah menggembirakan. Karena pada awalnya untuk mencapai angka 500 pun butuh waktu berbulan-bulan. Sekarang dengan rata-rata pengunjung 8-10 per hari, paling tidak dalam satu bulan ada 500 pengunjung.

Kalau dilihat dari asal pengunjungnya, kebanyakan pengunjung berasal dari google, loenpia.net, komunitas.muslimblog.net. Dan yang menggembirakan adalah adanya pengunjung tetap blog ini. Karena saya lihat ada yang membaca dari google reader, atau bloglines. Hal ini yang mendorong saya untuk tetap rajin posting, meskipun seringkali mampet ide.

Dari sekian banyak postingan, yang paling banyak diakses, yakni tulisan tentang sejarah koran kompas, kemudian diikuti tentang Islam Liberal, dan tentang film Soe Hok Gie.

Dan waktu yang paling banyak dan nyaman saya gunakan untuk menulis adalah saat pagi sebelum bekerja, mungkin karena didorong suasana kantor yang masih sepi, dan juga waktu sebelum tidur. Pernah juga, di luar waktu-waktu itu, tapi biasanya saya kurang puas dengan hasilnya.

Dan saya terkadang tidak perduli dengan hal itu, karena satu hal, blog ini saya jadikan sebagai tempat untuk belajar menulis.

Articles

Republik Blog 1st Anniversary

In Blog on Februari 13, 2007 oleh nonblogs

Hari ini, 13 Februari 2007, genap satu tahun lalu saya posting pertamadi blog ini. Sebenarnya ini bukan blog pertama saya. Ada beberapa blog yang sudah saya buat, dengan berbagai macam tema dan di berbagai macam blog hosting, tapi blog ini lah yang paling konsisten saya update.Dorongan itu muncul setelah saya bingung mau membikin blog semacam apa. Sebelumnya saya sempat membuat blog yang isinya masalah personal, tapi saya kurang suka dengan mengungkapkan urusan pribadi ke publik. Jadi, akhirnya saya buat blog sebagai tempat untuk menuangkan pikiran atau komentar atas segala hal yang saya temui, lihat, dan dengar. Makanya saya sebut Republik Blog. Jadi isinya ya gado-gado.

Apa sih untungnya punya blog? Coba bayangkan dihadapan anda ada sebuah gelas kosong, dan kemudian gelas itu diisi air hingga penuh. Setelah penuh, ternyata proses pengisian gelas itu masih berlanjut. Apa yang terjadi? Air itu tumpah bukan? Begitu juga dengan saya, atau mungkin juga anda. Saya yakin setiap hari kita banyak menerima informasi, baik itu peristiwa yang kita alami, koran yang kita baca, dari website, email, buku. Saya rasa setelah kita download, ada keinginan dari kita untuk upload juga kan? Uploadnya dalam bentuk apa? Bisa nggosip, ngobrol dengan teman atau tetangga, bisa juga dituangkan dalam bentuk tulisan.

Nah, urusan upload inilah, saya tuangkan dalam bentuk blog ini. Sejak pertama kali posting hingga sekarang, ada sejumlah 66 postingan. Temanya beragam. Kesan saya tentang kota kelahiran saya, Semarang, sepak bola, buku, film, acara TV, dll.

Sejak pertama kali hingga sekarang, blog ini sudah diakses lebih dari 2000 kali. Dengan rata-rata 8-10 pengunjung per harinya dan setiap pengunjung rata-rata membuka 1.5 halaman. Masih sangat sedikit menurut saya. Terlebih kalau melihat blog-blog lain yang pengunjungnya hingga diatas 50 ribuan. Mungkin perhari bisa mencapai ratusan pengunjung.

Tapi, dengan angka segitu, sudah menggembirakan. Karena pada awalnya untuk mencapai angka 500 pun butuh waktu berbulan-bulan. Sekarang dengan rata-rata pengunjung 8-10 per hari, paling tidak dalam satu bulan ada 500 pengunjung.

Kalau dilihat dari asal pengunjungnya, kebanyakan pengunjung berasal dari google, loenpia.net, komunitas.muslimblog.net. Dan yang menggembirakan adalah adanya pengunjung tetap blog ini. Karena saya lihat ada yang membaca dari google reader, atau bloglines. Hal ini yang mendorong saya untuk tetap rajin posting, meskipun seringkali mampet ide.

Dari sekian banyak postingan, yang paling banyak diakses, yakni tulisan tentang sejarah koran kompas, kemudian diikuti tentang Islam Liberal, dan tentang film Soe Hok Gie.

Dan waktu yang paling banyak dan nyaman saya gunakan untuk menulis adalah saat pagi sebelum bekerja, mungkin karena didorong suasana kantor yang masih sepi, dan juga waktu sebelum tidur. Pernah juga, di luar waktu-waktu itu, tapi biasanya saya kurang puas dengan hasilnya.

Dan saya terkadang tidak perduli dengan hal itu, karena satu hal, blog ini saya jadikan sebagai tempat untuk belajar menulis.

Articles

Iklan Terbalik di Republika

In Media on Februari 12, 2007 oleh nonblogs

Mungkinkah ini suatu kesengajaan? Kalau tidak, sungguh disayangkan, koran sekelas Republika memasang iklan terbalik pada hari Jum’at 9 Februari 2007 di halaman 18.


Articles

Iklan Terbalik di Republika

In Media on Februari 12, 2007 oleh nonblogs

Mungkinkah ini suatu kesengajaan? Kalau tidak, sungguh disayangkan, koran sekelas Republika memasang iklan terbalik pada hari Jum’at 9 Februari 2007 di halaman 18.


Articles

Hikmah Banjir

In Personal on Februari 10, 2007 oleh nonblogs

Banjir kali ini membawa hikmah tersendiri. Karena, dimana-mana Jakarta terendam banjir, pilihan terbaik adalah tinggal di rumah. Kebetulan hari itu adalah Sabtu (3 Feb 2007). Biasanya istri saya masuk kerja. Tapi, berhubung keadaan seperti sekarang ini, akhirnya dia memutuskan untuk tidak masuk kerja.

Jadilah kita bisa kumpul komplit di rumah. Satu hal yang agak sulit terjadi di hari Sabtu. Kami biasanya di akhir minggu hanya bisa berkumpul bertiga saat malam Minggu hingga Minggu malam. Atau Week End Parents alias jadi orang tua saat weekend doang. Kasihan juga sih anak kami. Tapi ya, itulah pilihan yang kami pilih saat ini. Entah nanti.

Banyak hal menarik saat bisa bersama dengan anak saya yang berusia 2 tahun selama seharian penuh. Tingkahnya yang menggemaskan, dan terutama kosa katanya yang semakin banyak.

Ceritanya begini, Alhamdulillah anak saya tidak suka melihat TV. Acara TV yang menjadi favoritnya dia saat ini hanyalah Adzan Maghrib di SCTV yang menampilkan Ustads Jeffry Al Buchory. Karena masih dua tahun, dia memanggil Uje dengan Ustad Mpi. Mungkin maksunya Ustad Jeffry.

Sungguh menyenangkan melihat dia khusyuk menyaksikan acara tersebut. Bahkan dia hafal, saat Adzan akan segera berakhir. Dan biasanya dia minta channel lain yang masih ada Adzan Maghrib. Biasanya sih TVRI.

Satu hal yang bikin saya kaget dan bersyukur, saat Adzan Maghrib di SCTV yang mengambil latar belakang suasana di Arab Saudi, menampilkan gambar Ka’bah. Spontan anak saya teriak, “Ka’bah!”

Saya dan istri sama-sama bingung dan saling menatap. Kami merasa belum pernah mengajarkan kata itu ke dia. Dari mana dia mengerti kalau bangunan itu Ka’bah?

Hal ini mengingatkan kejadian beberapa bulan yang lalu, saat umurnya kurang dari satu tahun. Pada saat dia terbangun menjelang Subuh. Karena terus menangis, saya gendong keluar kamar, dan alhamdulillah tangisnya mereda. Kemudian sambil menggendong, saya duduk di depan TV.

Saat saya nyalakan, pas Adzan Subuh. Tanpa saya sadari, dia meneteskan air mata tanpa mengeluarkan suara tangis. Saya tidak tahu apa artinya. Saya cuma berharap, dia kelak menjadi anak yang sholeh, pintar (sesuai dengan namanya, Fathan), dan berani karena dia sebagai anak lelaki sekaligus anak sulung.

Semoga.

Articles

Hikmah Banjir

In Personal on Februari 10, 2007 oleh nonblogs

Banjir kali ini membawa hikmah tersendiri. Karena, dimana-mana Jakarta terendam banjir, pilihan terbaik adalah tinggal di rumah. Kebetulan hari itu adalah Sabtu (3 Feb 2007). Biasanya istri saya masuk kerja. Tapi, berhubung keadaan seperti sekarang ini, akhirnya dia memutuskan untuk tidak masuk kerja.

Jadilah kita bisa kumpul komplit di rumah. Satu hal yang agak sulit terjadi di hari Sabtu. Kami biasanya di akhir minggu hanya bisa berkumpul bertiga saat malam Minggu hingga Minggu malam. Atau Week End Parents alias jadi orang tua saat weekend doang. Kasihan juga sih anak kami. Tapi ya, itulah pilihan yang kami pilih saat ini. Entah nanti.

Banyak hal menarik saat bisa bersama dengan anak saya yang berusia 2 tahun selama seharian penuh. Tingkahnya yang menggemaskan, dan terutama kosa katanya yang semakin banyak.

Ceritanya begini, Alhamdulillah anak saya tidak suka melihat TV. Acara TV yang menjadi favoritnya dia saat ini hanyalah Adzan Maghrib di SCTV yang menampilkan Ustads Jeffry Al Buchory. Karena masih dua tahun, dia memanggil Uje dengan Ustad Mpi. Mungkin maksunya Ustad Jeffry.

Sungguh menyenangkan melihat dia khusyuk menyaksikan acara tersebut. Bahkan dia hafal, saat Adzan akan segera berakhir. Dan biasanya dia minta channel lain yang masih ada Adzan Maghrib. Biasanya sih TVRI.

Satu hal yang bikin saya kaget dan bersyukur, saat Adzan Maghrib di SCTV yang mengambil latar belakang suasana di Arab Saudi, menampilkan gambar Ka’bah. Spontan anak saya teriak, “Ka’bah!”

Saya dan istri sama-sama bingung dan saling menatap. Kami merasa belum pernah mengajarkan kata itu ke dia. Dari mana dia mengerti kalau bangunan itu Ka’bah?

Hal ini mengingatkan kejadian beberapa bulan yang lalu, saat umurnya kurang dari satu tahun. Pada saat dia terbangun menjelang Subuh. Karena terus menangis, saya gendong keluar kamar, dan alhamdulillah tangisnya mereda. Kemudian sambil menggendong, saya duduk di depan TV.

Saat saya nyalakan, pas Adzan Subuh. Tanpa saya sadari, dia meneteskan air mata tanpa mengeluarkan suara tangis. Saya tidak tahu apa artinya. Saya cuma berharap, dia kelak menjadi anak yang sholeh, pintar (sesuai dengan namanya, Fathan), dan berani karena dia sebagai anak lelaki sekaligus anak sulung.

Semoga.

Articles

Ada Apa Dengan Cinta dan In the Line of Fire

In Film on Februari 7, 2007 oleh nonblogs

Beberapa tahun lalu, saat nonton film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) di televisi (saya sudah lama tidak nonton film di bioskop), ada satu adegan yang bikin penasaran.

Yakni saat Nicholas Saputra (NS) dan Dian Sastrowardoyo (DS) pergi ke toko buku di daerah Kwitang. Mereka berdua kemudian berbincang dengan Gito Rollies (GR), si pemilik toko buku. Setelah itu ada sedikit pertengkaran antara NS dan DS. Ujung-ujungnya si DS ini meninggalkan NS dan GR.

Si GR ini bilang ke NS, kalau si DS sempat nengok lagi, berarti cewek itu suka sama NS. Dan setelah beberapa saat, yap … nengoklah si cewek ini ke arah NS dan GR.

Ya, adegan itulah yang bikin saya penasaran. Saya ingat sekali ada film dengan adegan yang sangat mirip dengan adegan tersebut. Cuma saya lupa apa judul film itu.

Setelah beberapa tahun, barulah saya tahu jawabannya setelah film itu diputar di Trans TV baru-baru ini. Film itu adalah In The Line of Fire. Dibintangi oleh Clint Eastwood dan Rene Russo.

Adegan itu mengambil tempat di tangga sebuah gedung di Washington DC (saya nggak tahu nama gedungnya, cuma di loby gedung itu ada patung entah Abraham Lincoln atau siapa, yang jelas eks presiden Amerika sedang duduk).

Clint Eastwood dan Rene Russo sedang bercengkarama di tangga yang menghadap ke White House. Dan setelah beberapa saat, Rene Russo meninggalkan Clint Eastwood sendirian. Clint Eastwood bergumam, jika sempat nengok ke belakang (ke arah Clint Eastwood) berarti dia suka. Dan…… yap, nengoklah si cantik Rene Russo.

Mungkinkah Ada Apa Dengan Cinta Menjiplak In The Line of Fire? Atau cuma kebetulan saja?. Yang saya tahu, kalau di musik, kalau satu lagu sama persis sepanjang 8 bar, itu sudah dianggap menjiplak. Sedangkan kalau film? Nah ini yang saya belum pernah tahu patokannya. Apakah dialognya? Atau seberapa lama panjangnya adegan yang sama itu? Atau yang lain?

Saya nggak tahu bagaimana kalau orang sekelas Nia Dinata atau Mira Lesmana menanggapi tulisan semacam ini ya. Maklum kan mereka kemarin getol sekali mengomentari bahkan ngompori artis untuk mengembalikan Piala Citra, karena memprotes kemenangan Film Ekskul, yang music score nya dianggap menjiplak Film Gladiator.

Adakah suatu kesengajaan? Atau, kalau meminjam istilah Ahmad Dhani, terinspirasi? Terinspirasi yang dimodifikasi?