Hanya satu kata, Jenuh!
Itu mungkin kata yang paling tepat buat saya saat ini. Jenuh terutama kalau sudah berada di tempat kerja. Bagaimana tidak, tahun depan, genap 10 tahun sudah saya kerja di kantor yang sekarang.
Dan di kantor ini pula saya berkarir untuk pertama kalinya sejak lulus kuliah. Selepas kuliah, sempat luntang-luntung tanpa kerjaan kurang lebih selama satu tahun. Dan diterima pertama kali sebagai tenaga part timer. Lumayan lah, kerja selama 10 hari kerja dikasih duit 300 ribu perak. Hampir sama dengan gaji orang kerja sebulan. Apalagi di Semarang. Dimana nilai uang masih bernilai tinggi.
Setelah beberapa lama, datang tawaran dari bos, untuk pindah ke Jakarta. Tanpa pikir panjang, saya bilang ya. Sebenarnya pekerjaannya tidak berbeda jauh saat di Semarang. Keluar masuk pasar lah. Atau istilah seorang teman, jadi tikus pasar. Cuma, sekarang areanya lebih luas.
Sempat bosen juga, eh pas titik bosen, datang tawaran pindah posisi. Ngurusin account yang lebih gedhe. Okelah. Nah diposisi inilah, sudah lima tahun belum berganti. Dan yang namanya jenuh kalau sudah datang, ujung-ujungnya adalah demotivasi, alias penurunan motivasi kerja.
Sedangkan kalau dilihat dari pekerjaan tempat saya bekerja sekarang ini, bolehlah disebut sebagai perusahaan yang sangat sehat. Business Growth nya lumayan, apalagi profit marginnya. Maklum perusahan jasa. Jadi marginnya harus tinggi dong.
Suasana kerja? mmm Sekarang jauh lebih baik. Dengan mayoritas karyawan dibawah 35 tahun, spirit teman-teman masih bisa dibilang dalam posisi gigi 4 deh. Dan juga absensi yang longgar. Maksudnya, bos jarang sekali ngutak ngutik kalau datang telat. Gimana mempermasalahkan hal itu, lha wong kerja kita suka lembur, bahkan nginep. Tanpa uang lembur lagi, yaah paling makan malam. Walaupun begitu ya komitmen kerja tetap jalan terus.
Training, terbuka lebar. Mau kursus Bahasa Inggris oke, Workshop di level regional asia terbuka lebar, training internal jalan terus.
Kalau ngomongin gaji, ya kalau dibandingkan perusahan lokal, masih oke lah. Cuma kalau dibandingkan sesama perusahaan Multi National Company, ya agak sedikit dibawah perusahaan asing yang gedhe-gedhe itulah.
Sepertinya tidak ada masalah bukan?
Kelihatannya memang iya, tapi ya namanya kejenuhan seperti yang saya alami wajar to? Dan sampai sekarang pun saya saya belum mendapatkan solusinya.
Ada punya lowongan buat saya?